Alas Purwo, Hutan Eksotis Yang Sarat Akan Hal Mistik
Alas Purwo adalah sebuah Taman Nasional yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Secara administratif, Taman Nasional Alas Purwo berada di kecamatan Tegaldlimo dan juga kecamatan Purwoharjo, kabupaten Banyuwangi. Taman Nasional ini berada di area seluas lebih dari 44000 hektar dimana terdapat beragam flora dan fauna di dalamnya. Di Alas Purwo terdapat berbagai ekosistem seperti hujan hujan tropis, padang rumput, rawa, hutan bakau, hingga pantai dengan pasir putih yang menawan dan air yang super jernih. Di dalam hutan Alas Purwo menjadi habitat beragam satwa seperti Banteng ((Bos javanicus), Rusa Timor (Rusa timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), Lutung Budeng (Tracypithecus auratus) dan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).
Untuk aves teridentifikasi lebih dari 250 jenis burung. Beberapa jenis burung yang sering dijumpai diantaranya Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Ayam Hutan Hijau (Galus varius), Ayam Hutan Merah (Gallus gallus), Kuntul Kecil (Egreta garzeta), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus), Dara Laut Jambul (Sterna bergii) dan Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris).
Herpetofauna terdiri dari kelas amfibi dan reptil. Sampai saat ini telah teridentifikasi 70 jenis herpetofauna yang terdiri 17 jenis amfibi dan 53 jenis reptil. Diantara jenis yang ditemukan terdapat 7 jenis reptil yang dilindungi yaitu Penyu Lekang/ Abu-Abu (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Biawak Abu-Abu (Varanus nebulosus), Ular Sanca Bodo (Python bivittatus) dan Buaya Muara (Crocodylus porosus). (sumber : Taman Nasional Alas Purwo)
Bagi sebagian besar penduduk suku Jawa, Alas Purwo merupakan tempat keramat dimana berkumpulnya segala hal yang gaib. Tak bisa dipungkiri, karena kepercayaan masyarakat sendiri memang masih kental dengan hal hal yang berbau mistis.
Sejarah Alas Purwo
Sebelum bergelar Taman Nasional, Alas Purwo merupakan Suaka Margasatwa Banyuwangi yang ditetapkan oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan surat keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1939. Kemudian diubah menjadi Taman Nasional Alas Purwo yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia.
Menurut cerita tanah Jawa, Alas Purwo ini merupakan hutan pertama yang ada di Pulau Jawa. Hutan tertua ini konon adalah tempat berkumpulnya raja di tanah Jawa. Selain tempat berkumpul, hutan ini juga merupakan tempat semedi hingga saat ini. Di Alas Purwo ini akan banyak ditemukan goa goa yang lazim digunakan sebagai tempat semedi, pesugihan, dan belajar ilmu hitam lainnya. Hal ini tidak lepas dari legenda bahwa tempat ini merupakan tempat pelarian terakhir rakyat Majapahit dari desakan ajaran agama Islam yang semakin menyebar di masanya.
Baca Juga : Penginapan Dekat Ketapang Banyuwangi
Rute
Banyuwangi kota – Rogojampi – Srono – Muncar – Tegaldlimo
Dari Tegaldlimo, pengunjung akan melewati jalan tidak beraspal sekitar 10 km sebelum sampai di pos masuk Taman Nasional Alas Purwo.
Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi baik mobil ataupun sepeda motor. Sebaiknya tidak menggunakan kendaraan umum, karena tidak ada trayek yang berhenti hingga pos pintu masuk Taman Nasional.
Harga Tiket dan Jam Operasional Alas Purwo
Jam Operasional : 07.00 – 17.00
Tiket masuk WNI | Rp 5.000 |
Tiket masuk WNI (libur) | Rp 7.500 |
Tiket WNA | Rp 150.000 |
Tiket WNA (libur) | Rp 225.000 |
Roda 2 | Rp 5.000 |
Roda 4 | Rp 10.000 |
Berbagai Tempat Wisata di Taman Nasional Alas Purwo
Walaupun kental dengan aroma mistis, bukan berarti mengunjungi Alas Purwo berhubungan dengan hal hal gaib. Banyak sekali aktivitas seru ketika mengunjungi Taman Nasional satu ini.
Sadengan, mengunjungi Afrika-nya Pulau Jawa
Sadengan merupakan padang savana buatan di Taman Nasional Alas Purwo. Jaraknya sekitar 1,5 km dari pos pintu masuk Taman Nasional. Berbagai hewan padang rumput berada di ekosistem ini. Sebut saja banteng, Ajag, Macan tutul, Kijang, Babi hutan, rusa, monyet, dan juga lutung. Bahkan sempat ditemukan juga merak hijau walaupun tidak selalu.
Di Sadengan ini terdapat gardu pandang untuk mengamati hewan hewan tersebut. Biasanya hewan hewan ini akan muncul pada saat pagi dan sore hari untuk mencari makan. Terutama di musim kemarau, kemunculan satwa satwa ini akan lebih sering karena sedikitnya cadangan makanan di hutan di saat kemarau.
Pengunjung hanya dapat memantau satwa melalui gardu pandang dan area di luar pagar kayu. Khusus untuk peneliti maka akan diizinkan untuk memasuki padang savana dengan izin tertentu.
Pantai Trianggulasi
Pantai pertama diantara jajaran pantai pantai yang ada di Taman Nasional Alas Purwo ini dapat menjadi jujugan wisatawan. Suasana cenderung sepi dan tenang. Ini sangat cocok untuk pengunjung yang ingin menikmati pantai tanpa hiruk pikuk layaknya keramaian pantai yang umum dijumpai.
Di Pantai Trianggulasi terdapat area konservasi telur penyu, dimana pada saat saat tertentu akan dilepaskan. Yang perlu diperhatikan adalah, di area ini banyak sekali monyet monyet. Pengunjung diharuskan waspada terhadap segala macam barang bawaan.
Di pantai ini dilarang melakukan aktivitas apapun termasuk berenang dan surfing. Ombaknya dinilai sangat berbahaya oleh pengelola. Pengunjung dapat mendirikan tenda, atau menginap di homestay yang berada di dekat pantai ini
Rate : mulai dari Rp 260.000
Tipe room | Fasilitas |
– Standard double room – Deluxe double room – Deluxe suite – Superior suite – Family suite | – TV – AC – kamar mandi pribadi |
Cek lokasi via Gmaps
Baca Juga : Penginapan Murah Di Banyuwangi Kota
Pantai Ngagelan
Pantai Ngagelan ini adalah tempat penangkaran penyu. Jika pengunjung tertarik menengok lebih dekat mengenai penyu dan habitatnya, maka wajib banget untuk mampir di pantai ini.
Penyu penyu akan bertelur di malam hari di pasir pantai, kemudian mereka akan kembali ke lautan. Para petugas dari Balai Taman Nasional Alas Purwo akan mengambil telur telur ini, kemudian akan disimpan di tempat penetasan telur penyu. Setelah telur telur ini menetas, maka bayi bayi penyu ini akan dikembalikan ke habitatnya. Yaitu lautan.
Pantai Pancur
Pantai yang berjarak sekitar 2 km dari Pantai Trianggulasi ini dapat menjadi pilihan untuk piknik di pantai. Ombaknya tidak terlalu besar, ditambah pasir putih yang cenderung memanjang dapat dikatakan akan lebih aman untuk bermain di pantai ini. Namun bukan berarti anak anak dapat dilepas tanpa pengawasan ya!
Di pantai ini tidak ada penginapan, namun pengunjung dapat berkemah di area pantai yang bebas dari gelombang pasang.
Pantai Parang Ireng
Dinamakan pantai Parang Ireng karena terdapat lava yang membeku mirip karang mati berwarna hitam yang berada di pantai. Ireng sendiri merupakan bahasa Jawa yang berarti hitam. Pantai yang tidak banyak pengunjung ini dapat dikatakan cenderung sepi serasa pantai pribadi. Hal unik yang ada di pantai ini adalah butiran pasir pantai unik yang mirip merica.
Pantai Plengkung
Pantai yang menjadi primadona hingga mancanegara ini adalah pantai yang paling banyak dikunjungi di Taman Nasional Alas Purwo. Banyak pengunjung dari mancanegara yang melakukan aktivitas surfing di pantai ini. Tidak heran, mengingat Pantai Plengkung ini dinyatakan sebagai pantai yang memiliki ombak terbaik di Asia Tenggara. Di pantai ini pula sering menjadi ajang perlombaan surfing tingkat dunia. Hal ini pula yang menjadikan banyak penginapan yang lokasinya berdekatan dengan Pantai Plengkung.
Mangrove Blok Bedul
Bedul merupakan nama pantai yang berada di area Taman nasional Alas Purwo. Di area ini terdapat mangrove yang terbesar di Pulau Jawa. Luasnya membentang hingga mencapai 2300 hektar. Pengunjung dapat berekreasi sekaligus wisata edukasi.
Mengunjungi Gua
Seperti diketahui sebelumnya, di Taman Nasional Alas Purwo ini akan banyak ditemukan gua. Dimana gua gua ini biasanya dijadikan sebagai tempat semedi. Salah satu gua yang paling dikenal adalah Gua Istana.
Hotel di Alas Purwo Banyuwangi
Jawa Jiwa G-Land
Penginapan berkonsep glamping yang super keren ini bisa menjadi pilihan kamu. Akses menuju penginapan ini memang tidak beraspal mulus. Namun, semua akan terbayarkan dengan penginapan yang super nyaman dan fasilitas yang lengkap. Tidak ketinggalan, lingkungan penginapan yang asri jauh dari hiruk pikuk kota dan tentu saja, instagrammable!
Rate : mulai dari Rp 875.000
Tipe room | Fasilitas |
– Glamping premium – Deluxe Bungalow – Superior Classic room – Apartment – Superior Attic room | – TV – wifi – fan – AC – kamar mandi pribadi – sarapan – hairdryer – lemari es – safe box – antar jemput bandara |
Alamat : Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Plengkung, Kalipait, Tegaldlimo, Banyuwangi
Cek lokasi via Gmaps
G-Land Joyo’s Surf Camp
Tipe room | Fasilitas |
– Standart room – Deluxe room – Superior room – VIP room | – AC – kamar mandi pribadi |
Alamat : Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Plengkung, Kalipait, Tegaldlimo, Banyuwangi
Cek lokasi via Gmaps
Kontak informasi dan reservasi : 0819-9992-5777
Itulah informasi lengkap mengenai Taman Nasional Alas Purwo.
Salam Rindang
Satu Komentar
admin
Dibalik kemistisannya, Alas Purwo tetap menjadi destinasi wisata pilihan di Banyuwangi